Halaman Depan

Kamis, 01 September 2011

Salahkan Manusianya, Jangan Agamanya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar semua? Masih sibuk dengan lontong buatan mama dirumah? Oke, jangan keterusan, karena lontong dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin #lebay #tahahapa #tutupajablogkau -_-

Di masa-masa masih hangat-hangatnya perayaan Idul Fitri ini, pasti banyak acara-acara TV yang menampilkan konser musik band-band dan penyanyi terkenal yang diduetkan dengan ustad yang ikutan jadi artis dadakan.

Ya,saya gak usah bawa-bawa nama acaranya lah, Anda semua pasti sudah tahu. Semisalkan kemarin waktu malam takbiran, ada banyak yg kayak gituan.

Masalahnya, keseringan yang "berduet" sama ustad tadi adalah penyanyi seronok seperti Dewi P*rsik, dan lain sebagainya. Anda bayangkan setelah Ustad tadi cuap-cuap di atas panggung, langsung DePe dengan pakaian yang "belum jadi" atau 3/4 telanjang menggemparkan panggung *padahal ustad tadi belum selesai masuk backstage* -_-

Tambah lagi ustad yang nampil tadi bukan bagus kali ilmu nya. Ustad yang terkenal dengan kalimat,"Jamaah,oh jamaah,alhamdulillah". Anda pasti tahu siapa dia.

Saya bukan orang yang suka melangkahi ilmu orang lain. Bukan seperti (mantan) teman saya Z*kri yang suka melangkahi ilmu orang lain (maaf emosi). Tapi nyatanya, kalau saya liat, si ustad ini masih dangkal ilmunya, dan belum bisa dibilang ustad.

FYI, di Malingsia (nama negara disamarkan) untuk mendapatkan titel Ustad, itu mesti disertifikasi. Harus memegang sertifikat Ustad yang dikeluarkan oleh MUI-nya Malingsia. Untuk mendapatkan sertifikat ini harus melalui tes, dan apabila seseorang kedapatan mengisi suatu majelis tanpa bisa menunjukkan sertifikat ini, makan hukumannya akan dipenjara sesuai ketentuan hukum Malingsia

Memang Rasulullah bersabda: Ballighu anni walau aayah / Sampaikanlah dariku,walaupun hanya 1 ayat. Tapi disini kita mesti tahu bahwa, dalam menyampaikan sebuah ilmu atau sebuah materi dakwah hendaknya orang itu harus lebih tinggi ilmun dan pengetahuannya mengenai materi yang akan disampaikannya, harus jelas manusianya. Makanya untuk Khatib jumat, harus orang yang betul-betul qualified karena ibadah Jumat adalah agung dalam Islam.

Jangan sampai kejadian seperti waktu ba'da solat Jumat di Musholla Ibnu Sina Smansa, sang khatib yg kebetulan ikut diskusi sama kami 'menghalalkan' berpacaran, dengan cara memutarbalikkan ayat Alqur'an. Belakangan ketahuan bahwa sang khatib ini adalah alumnus IAIN/UIN, yang memang terkenal dengan lulusannya yang "terlalu" out of the box #noofense

Saya suka membahas masalah teori (ya,sebatas teori) konspirasi tentang Secret Society yang bla..bla..bla..(sila cek postingan blog saya sebelum ini). Kebetulan saya diberikan Allah subhanahuwata'ala keingintahuan yang tinggi tentang hal ini. Saya suka share sama temen, apalagi sama @muzavan soal masalah ini. Ingat saya cuma share,karena sedikit tahu masalah gituan, tidak mejudge saya adalah pakar dari masalah gituan. (beda lo)

Jadi kesimpulan:

Ustad haruslah menjaga kewibawaan nya didepan ummat. Haruslah menjaga citra Islam sebagai agama yang bukan "asal ceramah buat lawak,asal ceramah ketawa". Kalau ustad negeri ini lebih besar porsi lawakannya daripada dakawahnya, percayalah, agama lain akan tertawa melihat setiap acara di TV yang menayangkan ustad tersebut. Karena apa? Karena jika tayang di televisi, maka daya jangkaunya seluruh Indonesia, lain jika ceramah di kampung-kampung. Inilah yang perlu diperhatikan

Islam bukan agama lawakan. Islam adalah agama rahmatan lil'alamin, Rahmat Bagi Seluruh Alam. Agama yang menawarkan petunjuk ke seluruh penjuru umat manusia. Islam adalah agama yang besar dan penuh petunjuk. Da'i da'i palsu lah yang merusak agama yang besar ini.

Saya teringat dengan acara Tabligh Akbar-nya tv0ne. Sesi pertama diisi oleh ustad muda yang saya gak tahu siapa namanya (gak perhatiin,soalnya gak ganteng -_-). Kata-katanya yang saya ingat adalah: "Nabi bersabda: Makanlah sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang" (karena diisi di bulan Ramadan, tentunya mengenai seputar masalah ramadan).

Sesi kedua diisi oleh Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin. Begitu dia bercerita bla..bla..dia langsung bilang gini:

"Zaman sekarang banyak ustad palsu. Ustad yang gak ngerti agama. Malah yang palsu itulah yang gajinya banyak. Kayak tadi, ustad sebelumnya bilang nabi makan sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang."

Semua jemaah diam.

Dia lanjut:

"Siapa yang tadi bilang? Anda ya? Siapa nama Anda?" sambil menunjuk kearah ustad yang tadi

"Anda tahu itu hadis atau bukan?"

Ustad muda tadi jawab: "Hadis pak"

Pak Amin balas: "Siapa perawinya? Apa sanadnya? Tau bapak ITU BUKAN PERKATAAN/HADIS NABI MELAINKAN PERKATAAN SEORANG DOKTER SEKALIGUS USTAD DI MESIR"

Semua melihat arah ke ustad muda itu

Pak Amin melanjutkan: "Ha,kayak ini yang buat Islam rusak, ustad-ustad palsu kayak gini. Tolong kepada tv0ne agar selektif memilih ustad karena nasib agama ini tergantung dari da'i-da'i dan pendakwah"

Ingat, disini acaranya LIVE, jadi tidak ada pemotongan scene.

Kalau saya jadi ustad muda tadi, mungkin saya udah pensiun jadi ustad -_-

Maka, kiranya kita bisa menyikapi fenomena yang sedang "panas-panasnya" terjadi di negeri kita ini.

Mengutip perkataan Mahmud Ahmadinejad:
"Salahkan kami sebagai manusianya, jangan salahkan budaya atau agama kami"

Wallahu'alam, bish shawab